PESIMIS? OPTIMIS!

Kemenangan Team Mading 3D “GHOSTER” dalam ajang Malang Post School Competition (MPSC) 2017 merupakan suatu kebanggaan bagi SMAN 10 Malang. Acara yang digelar pada 13-15 November 2017 bertempat di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang ini menarik banyak sekali peserta dari berbagai sekolah SMP – SMA. Walau sempat  pesimis, nyatanya Team Ghoster dapat meraih posisi 4th Winner dari 46 peserta mading 3D tingkat SMA se-Malang Raya. Lalu apa ya rahasia Team Ghoster bisa menjadi juara dalam ajang bergengsi itu?

Mading 3D yang mereka beri nama “Gejolak Jiwa Muda” dibentuk di atas papan persegi dan memiliki pusat berbentuk setengah lingkaran. Di atas setengah lingkaran, tim ini membuat gedung gedung tinggi yang melambangkan kota-kota besar pada zaman kekinian. Di sekililing bagian lain, terdapat 4 rumah adat yang terletak di pinggir laut.

Foto Bersama Direktur Utama Malang Post - Bapak Sudarno

“Setengah lingkaran yang dikelilingi lautan melambangkan bahwa Indonesia adalah negara maritim dan negara kepulauan yang menyimpan banyak sekali pantai indah, nah sedangkan kebudayaannya kita lambangkan dengan rumah-rumah adat dengan icon orang-orang-an yang memakai baju adat dari wilayah tersebut. Sedangkan gedung-gedungnya di atas setengah lingkaran itu sendiri merupakan tempat kongkow generasi milenial. Kami buat sedemikian rupa untuk mengingatkan generasi muda Indonesia, walaupun Indonesia sudah mulai terpengaruh budaya kebaratan, tapi jangan sampai dong budaya-budaya aslinya tergerus globalisasi dan ditinggalkan” kata Charina, anggota Team Ghoster.

Tim yang beranggotakan 6 orang (Adelya Putri Andarista, Ayu Guritno Puspitaningtyas, Charina Anggreini Putri, Dimas Devin Ramadhan, Ismi Maulaya Shodiq, Zefanya Amadea Paramita) ini ternyata membuat madingnya dengan bahan sisa dan budget yang tidak terlalu banyak loh guys. Dari pengakuannya, mereka memanfaatkan barang-barang yang sudah ada untuk dijadikan alat dan bahan.

“Triplek kita dapet dari sisa foto BTS kelas 12 yang sudah nggak terpakai kok, kita juga meminta ijin memakai karung semen dari pak tukang yang sedang merenovasi sekolah, selain itu ada juga serut kayu, dakron, kawat, stick ice cream, dan juga pewarna makanan.” Tutur Adelya.

Mading Ghoster

Mereka bercerita bahwa Mading 3D ini mereka buat selama kurang lebih 2 minggu, dan dalam 1 minggu terakhir, mereka ngebut hingga pulang di atas jam 10 demi menyelesaikan kewajiban mereka. Selama masa pengerjaan, banyak sekali kisah klasik yang mereka alami, namun, sebisa mungkin mereka menghindari pertengkaran dan kesalahpahaman antar anggota tim. “Karena tengkar itu nggak penting dan malah bikin proses pengerjaan nggak selesai selesai” tegas Ismi Maulaya yang kerap disapa Aya’.

Rasa pesimis yang menyelimuti Team Ghoster mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, terutama orang tua dan teman-teman sekelas mereka, hal itu menumbuhkan kembali rasa optimis yang sempat pudar. Sempat panik dan cemas karena pengumuman juara mading 3D tak kunjung disebut membuat mereka semakin deg-degan menantinya, namun semua terasa lega saat MC mengumumkan mereka sebagai 4th Winner.

Team Ghoster berharap agar perlombaan semacam ini terutama MSC kedepannya tetap diselenggarakan dan dapat selalu memacu kreativitas tanpa batas dari Gejolak Jiwa Muda sesuai judul dari mading 3D team ini. Mereka berpesan agar tak perlu pesimis dalam berkarya, luapkan semuanya dan tetap optimis!

4th Winner Mading 3D MPSC 2K17

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *