Dan yang terakhir adalah keunikan tersendiri yang hanya dimiliki oleh SMAN 10 Malang yaitu Community Service, kita bisa melayani masyarakat sekitar. Didalam kegiatan tersebut kita dapat melatih rasa peduli terhadap sesama, sudah menjadi kewajiban kita sebagai anak muda untuk tetap peduli terhadap sesama. Di program ini kita dapat bermain dan juga belajar tidak hanya itu kita juga dapat berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan. Sungguh indahnya berbagi itu.
Banyak sekali ternyata kegiatan yang bisa kita lakukan di masa muda ini kita dapat mengasah bakat dan minat juga dapat melestarikan lingkungan serta peduli terhadap sesama, makanya jangan sia-siakan masa mudamu dengan hal yang kurang bermanfaat. Mari kita gunakan masa muda kita dengan melakukan hal-hal yang positif dan juga bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar.
Note:
Di SMAN 10 Malang ada kegiatan yang positif dan patut untuk dicoba bagi tiap siswa kelas XI. Kegiatan itu biasa disebut Community Service (CS), bagi yang belum tahu Community Service itu seperti apa mari kita simak ringkasnya. Secara pengertian Community Service adalah kegiatan menyumbangkan jasa, pelayanan, dan/atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk kepentingan masyarakat atau sebuah lembaga.
Di SMAN 10 Malang, Community Service dilakukan tiap hari Sabtu, jadi setiap hari Sabtu untuk KBM ditiadakan. Tahun pelajaran 2019/2020 ini tempat berlangsungnya Community Service ada 32 tempat. Community Service ini berjalan terbagi per kelas ditiap satu tempat dan dipegang oleh satu koordinator dan satu pendamping guru atau wali kelas masing-masing di tiap satu tempat. Community Service diurus oleh Humas SMAN 10 Malang. Tugas sekbid ini mengurus jam Community Service dan sebagai penanggung jawab jalannya kegiatan.
Learn to Serve and Serve to Learn
Examples of what students could do:
1. Teach kids to play soccer, draw, and read
2. Teach English at the orphanage or elementary school
3. Fundraise for an event with a specific cause
4. Volunteer at the Farmer’s Market
Many sources name this last strand as service learning. Two terms that serve two purposes perfectly, learn to serve and serve to learn. Student gives contribution to the society in order to help those in needs and to learn authentically about the problem in society. The goal is to make students grow care to the society, grow creativity in problem solving, and learn to work hard and make changes.
Community service involves interactions, such as the building of links with individuals or groups in the community. The community may be the school, the local district, or it may exist at the national or international levels. Community Service activities should not only involve doing things for others, but also doing things with others, and developing a real commitment to them.
The relationship should therefore show respect for the dignity and self-worth of others.
Belajar untuk Melayani dan Melayani untuk Belajar
Contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh peserta didik :
- Mengajar anak-anak bermain sepak bola, menggambar dan membaca.
- Mengajar Bahasa Inggris di panti asuhan atau Sekolah Dasar.
- Penggalangan dana untuk satu kegiatan dengan alasan tertentu.
- Menjadi relewan di pasar tradisional.
Banyak sumber menggunakan nama akhir pembelajaran pelayanan. Dua istilah yang dengan tepat mewadahi dua tujuan, belajar untuk melayani dan melayani untuk belajar. Peserta didik memberikan sumbangsih kepada masyarakat dalam rangka membantu orang-orang yang membutuhkan dan belajar secara nyata tentang masalah dalam masyarakat. Tujuannya adalah untuk membuat peserta didik menumbuhkan kepeduliannya terhadap masyarakat, menumbuhkan kreativitas dalam pemecahan masalah dan belajar untuk bekerja keras dan melakukan perubahan.
Pengabdian/pelayanan masyarakat melibatkan interaksi, seperti menjalin hubungan dengan individu-individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. Masyarakat bisa berupa sekolah, kecamatan setempat, atau masyarakat bisa ada di tingkat nasional atau internasional. Kegiatan pengadian/pelayanan masyarakat seyogyanya tidak hanya melibatkan berbuat suatu hal untuk orang lain, tetapi juga berbuat bersama dengan orang lain, mengembangkan komitmen nyata terhadap mereka. Oleh karenanya, hubungan tersebut seyogyanya memperlihatkan rasa hormat terhadap martabat dan harga diri orang lain.