Suatu upacara adat dengan tradisi perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan penghormatan kepada Dewi Sri Sedono

Alkisah di sebuah desa di Gunung Wilis hidup seorang Anak dan Bapak yang hidup dengan menangkap ikan di rawa-rawa. Pada awalnya Anak dan Bapak ini hidup rukun dan damai dengan pekerjaannya. Namun yang selalu mengganggu kehidupan mereka adalah kondisi alam yang sering membuat banjir desa tersebut.
Lambat laun, Sang Anak yang bernama Joko Baru atau Baru Klinthing merasa bosan dan ingin segera keluar dari keadaan itu. Dia ingin merubah daerahnya yang selalu dikepung banjir di musim penghujan menjadi daerah yang bisa ditinggali dan hidup dari bercocok tanam. Keinginan itu tidak dikabulkan oleh ayahnya sehingga mereka berselisih paham.