MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) siswa baru SMAN 10 Malang hari ketiga dilaksanakan pada hari Rabu (17/7). Kegiatan diawali dengan pembiasaan apel pagi di lapangan pada pukul 06.30 WIB. Setelah apel pagi selesai, siswa diberikan materi mengenai bahaya narkoba di dalam aula. Seperti yang kita ketahui, jaman sekarang ini narkoba dengan mudahnya dapat memasuki wilayah Indonesia melalui mana saja. Ditambah dengan akses internet dan media sosial yang sudah menyebar luas, jual beli narkoba pun dapat berjalan. Kebanyakan, pengguna media sosial ialah remaja. Hal ini menyebabkan rawannya para remaja terjangkit narkoba lewat tawaran-tawaran narkoba di media sosial. Sehingga, penyuluhan ini dilaksanakan agar siswa baru dapat lebih waspada terhadap narkoba.
Selain itu, siswa melakukan kegiatan diskusi dan juga pengenalan budaya-budaya sekolah yang dibimbing langsung oleh anggota OSIS Satradhirsa, budaya yang dijelaskan dalam kegiatan tersebut seperti 3S (senyum, salam, sapa) dan pembiasaan absensi siswa, guru dan karyawan menggunakan alat finger print (pemindai sidik jari).

Selain pemaparan materi tersebut, ada juga kegiatan menyanyikan mars SMAN 10 Malang. Rangkaian kegiatan hari ini dilaksanakan untuk menghimbau siswa baru tentang bahaya narkoba, melatih kekompakan, dan mengenalkan lebih dalam lagi mengenai SMAN 10 Malang.
“Saya senang karena adik-adik semakin baik dari hari ke hari. Saya harap mereka juga bisa mempertahankan apa yg baik dan memperbaiki hal-yang buruk,” tutur Ancerie Casiel, salah seorang anggota OSIS Satradhirsa. (gep/zul/mis)