(25/1) Hari ini siswa-siswi kelas X-F hingga kelas X-J melakukan screening kesehatan di aula gedung baru SMA Negeri 10 Malang. Acara ini diselenggarakan oleh pihak puskesmas gribig Malang sebagai edukasi untuk para siswa-siswi SMA Negeri 10 Malang akan pentingnya menjaga kesehatan bagi pelajar atau remaja. Sebelum masuk ke aula, para siswa-siswi diharuskan untuk mengambil kertas form data kesehatan di depan aula. Para siswa-siswi juga diharuskan untuk membawa fotocopy KK (Kartu Keluarga) 1 lembar sebagai syarat untuk melengkapi data yang akan diberikan pada pihak puskesmas untuk kepentingan pendataan biodata siswa. Acara ini diselenggarakan pada pukul 7.30 hingga pukul 10.30 WIB. Acara berjalan lancar karena 5 hari sebelum acara dimulai para siswa-siswi diberitahu oleh para walikelas masing-masing mengenai jadwal atau susunan acara screening kesehatan ini.

Acara dimulai dengan pembukaan dengan tema Kawasan Tanpa Rokok atau KTR, para siswa diharapkan tahu mengenai tentang apa itu Kawasan Tanpa Rokok. Hal ini bertujuan agar para siswa-siswi tahu tentang kawasan-kawasan yang dilarang untuk merokok, seperti sekolah, bis, atau tempat umum lainnya. Selanjutnya pemateri menyampaikan tentang apa itu bahaya bagi perokok pasif maupun perokok aktif guna mengedukasi para siswa-siswi akan bahayanya rokok bagi perokok langsung (perokok aktif), maupun orang yang hanya menghirup asapnya saja (perokok pasif). Setelah pemateri selesai menyampaikan materi, acara dilanjutkan dengan pengecekan kesehatan para siswa-siswi kelas sepuluh.

Para siswa akan dipanggil satu persatu berdasarkan nomor absen untuk maju kedepan untuk diperiksa kesehatannya. Sebelum diperiksa para siswa akan diminta untuk memberikan kertas form kesehatan pada tenaga medis Puskesmas Gribig. Setelah dipanggil, para siswa akan diukur tinggi badannya menggunakan timbangan yang telah disediakan oleh pihak puskesmas dan ditanya tentang tinggi badan berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh si peserta didik terakhir kali. Selanjutnya para murid akan diberikan tes buta warna yang telah disediakan oleh pihak puskesmas, jika para siswa berhasil mebaca semua angka pada tes tersebut maka sang murid dapat dinyatakan tidak buta warna, sebaliknya jika si siswa salah membaca satu angka atau lebih maka murid tersebut akan dinyatakan buta warna tertentu. Tidak hanya itu para siswa juga dicek kesehatan kuku, mulut dan giginya. (yahya)

Skrining Kesehatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *