Pondok Kasih adalah kegiatan untuk siswa-siswi beragama Kristen dan Katolik di SMA Negeri 10 Malang. Pondok Kasih ini pelaksanaannya juga bersamaan dengan Pondok Ramadhan dan berlangsung selama tiga hari. Kegiatan Pondok Kasih ini biasanya menginap di suatu desa atau bisa disebut ret-ret. Tetapi, karena pandemi Covid-19 yang masih berlangsung maka, kegiatan Pondok Kasih ini diadakan secara daring.

            Pondok Kasih ini berlangsung dari hari Sabtu, 17 April 2021 dan Senin, 19 April 2021 hingga Selasa, 20 April 2021 dengan tema “Menjadi Remaja Beriman di Tengah Pandemi“

Maksud dari tema tersebut adalah, bagaimana kita sebagai remaja harus tetap beriman dan bertakwa kepada Tuhan walaupun sedang berada di masa pandemi yang pastinya membuat kita semakin merasa tidak bebas untuk melakukan sesuatu dan semuanya berpatok pada kecanggihan teknologi yang terkadang juga bisa memengaruhi kondisi mental, kesehatan, perubahan sikap, dan lain sebagainya.

            Hari pertama Pondok Kasih mengadakan acara webinar sesuai tema dengan pemateri Pdt. Frans Uktolseja M.Si yang sekarang melayani di GPIB Gloria, Maluhu-Tenggarong, Kalimantan Timur. Pertama, acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Kepala Sekolah, Dr. Husnul Chotimah, M.Pd dilanjutkan dengan sambutan Ibu Dra. Menik Sri Suyatmi selaku guru agama Kristen dan dilanjutkan dengan doa pembuka. Lanjut ke acara inti yaitu, webinar oleh Pdt. Frans. Dalam webinar ini, beliau menyampaikan bahwa, kita sebagai remaja harus bisa mengendalikan diri dalam menggunakan teknologi, terlebih lagi harus selalu berhati-hati ketika muncul berita yang belum dipastikan kebenarannya. Beliau juga menyampaikan bagaimana kita harus bisa mengatasi tantangan-tantangan duniawi. Misalnya, kita harus menguasai teknologi, mendekatkan diri lagi kepada anggota keluarga, dan lain sebagainya. Tidak lupa, beliau juga mengingatkan agar kita tetap melaksanakan kewajiban kita yaitu beribadah setiap hari minggu dan membaca Alkitab. Di akhir acara, kami berdoa syafaat bersama yang dipimpin oleh Pdt. Frans.

            Hari kedua, kami mendengarkan renungan dari Pak Gerardus selaku guru agama Katolik. Pak Gerardus menyampaikan renungan yang bertema “Allah itu Kasih”. Dalam renungan tersebut disampaikan bahwa Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kekuatan manusia, Tuhan juga selalu mencukupkan kebutuhan kita dan kita tidak perlu khawatir. Sebagai manusia, kita juga harus saling mengasihi. Tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan dan harus membalas dengan kebaikan.

            Hari ketiga, hari terakhir pelaksanaan Pondok Kasih diisi dengan sharing atau cerita-cerita kondisi kami selama pandemi Covid-19 ini. Sharing ini diisi oleh guru-guru dari SMA Negeri 10 Malang dan beberapa peserta didik. Ada Bu Menik, Bu Haryati, Bu Anjas, Pak Gerardus, Pak Basuki dan Pak David yang menyampaikan pengalaman nya selama pandemi ini berlangsung. Pada saat sharing ini tidak hanya guru dan peserta didik dari SMA Negeri 10 saja. Karena Bu Menik juga mengajar di SMK Negeri 9 Malang. Maka,teman-teman dari SMK Negeri 9 Malang yang juga ikut bergabung dan menceritakan pengalaman mereka. Acara sharing ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pak David.             Adanya kegiatan Pondok Kasih ini membuat kami yang rindu untuk berkumpul bersama dapat terobati meskipun melalui media online atau daring. Sangat menyenangkan saat mendegarkan cerita dari guru-guru dan teman-teman. Kami dapat mengetahui kesulitan masing-masing hingga pergumulan yang ada. Masing-masing dari kami pun juga berharap pandemi ini dapat segera berakhir dan kami bisa secepatnya bertemu dan berkumpul untuk mengadakan persekutuan bersama. (Nathania Michelle)

Meningkatkan Keimanan Melalui Pondok Kasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *