Menggali Potensi Yang Belum Terjamah

Setiap masyarakat memerlukan sumber daya listrik, entah itu untuk memasak, belajar, dan kegiatan lainnya. Kebanyakan listrik yang digunakan beasal dari sumber daya fosil, padahal sumber daya fosil jumlahnya kian menipis karena jumlah regenerasi fosil dengan kebutuhan manusia tidak seimbang atau bisa dikatakan kebutuhan manusia lebih besar. Oleh karena itu, Rizka Alviani Fitria dan Tegar Satria Nur Huda membuat trobosan baru untuk membangkitkan listrik, yaitu Bidirectional Turbine System yang merupakan  alat pembangkit listrik gelombang air laut. Alat tersebut terbuat dari bahan-bahan bekas, seperti kincir, ban mobil, gear sepeda, dan lain-lain. Cara kerjanya dengan mengubah dua arah gelombang air laut ketika datang ke pesisir dan kembali dari pesisir menjadi satu arah putaran dengan menggunakan gear sepeda. Nantinya gelombang searah akan ditransmisikan ke dinamo sepeda dan menghasilkan listrik sebesar 10 Watt.  “Banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan, seperti gelombang laut. Daripada menggunakan bahan fosil yang dapat mengakibatkan polusi lebih baik memanfaatkan potensi alam,” ujar Rizka

Dari-kiri-Syahrul-Findi-Liofelita-Pak-Zam-Zam-Rizka-Alviani-Tegar-Satria

Meskipun pembuatan alat dan makalah memerlukan waktu tiga bulan, akhirnya tim Rizka dan Tegar lolos menjadi salah satu finalis ISPO (Indonesia Science Project Olimpiad) 2014. Serangkaian perjuangan, mulai dari pembuatan alat dan makalah, penjurian, presentasi, dan wawancara telah dilewati dengan lancar. Kamis (20/02) menjadi puncak dari serangkaian perjuangan seluruh finalis ISPO 2014, yaitu pengumuman juara. Dalam ajang ini SMAN 10 Malang menorehkan 2 medali perak yang diraih oleh tim Rizka dan Tegar denganBidirectional Turbine System. Sedangkan tim yang juga memperoleh medali perak ialah tim Liofelita dan Syahrul Findi yang mengusung Solar (Sunflower Oil Anti-Radiation) Aromatherapy For Neutralizing Radiation, yaitu mengekstraksi biji bunga matahari sebagai anti radiasi.

Sementara itu, karya yang dihasilkan oleh finalis ISPO 2014 dari SMAN 10 Malang tidak hanya Bidirectional Turbine System dan Solar (Sunflower Oil Anti-Radiation) Aromatherapy For Neutralizing Radiation . Ada pulaImproving the Productivity of Methane as Biofuel from Organic Waste Using Rumen, Molasses, and Soybean Dregs, yaitu campuran rumen, ampas kedelai, air tebu, dan sampah organik. Campuran ini akan menghasilkan gas metana untuk memasak setelah sepuluh hari didiamkan penggagasnya tim Ni Luh Mas Pramertasari dan Arnoldus Yan Pranata. Lain halnya dengan ketiga karya di atas, tim Regia Puspitasari dan Audi Rahmani Awali dengan karya Pounding Lever System, Road Energy Harvester for Generating Potential Electricity, sistem memanfaatkan hentakan kendaraan di jalan raya untuk menghasilkan tenaga listrik. “Harapan kedepannya semua karya yang dihasilkan dapat dipatenkan dan diaplikasikan ke masyarakat umum dengan skala besar,” ujar Regia Puspitasari.(uma)

ISPO 2014
Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *